Siaran Radio Network

Pesatnya perkembangan industri radio di Indonesia, antara lain disebabkan karena kondisi geografisnya yang sangat luas, terdiri dari 17.500 pulau, sehingga sangat membutuhkan teknologi radio sebagai media siar informasi.

Radio dikenal sebagai media yang cukup populer digunakan oleh masyarakat. Selain itu, sangat diminati karena isi siarannya yang aktual dan sangat mudah untuk diakses. Apalagi dengan adanya teknologi radio FM yang dari segi implementasi sudah sangat mature, dimana kompromi antara kualitas suara dan harga perangkat penerimanya sudah sangat optimal.


Radio FM Jaringan

Beberapa radio FM yang sudah menjadi bagian dari radio jaringan (radio network), sangat antusias mengembangkan program siarannya, dimana siarannya dapat dipancar-terimakan dengan mudah dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jarak ratusan bahkan ribuan kilometer. Sehingga, secara realtime dapat dinikmati oleh pendengarnya, kapan saja dan di mana saja.


Perkembangannya tentu tidak terlepas dari kepiawaian para pemiliknya dalam melihat peluang di bisnis ini, karena radio dapat berjangkauan siaran regional, nasional, maupun internasional. Sehingga, dapat memiliki segmentasi bervariasi, yaitu Demograpihic (berdasarkan umur, jenis kelamin, pendapatan bulanan dan etnis), Georaphic (berdasarkan populasi, iklim, dan daerah asal), dan bahkan Psycographic (berdasarkan gaya hidup, hobi, peminatan dan selera). Segmentasi inilah yang dapat dijadikan referensi bagi pengelola radio untuk menciptakan program siaran bervariasi, yang akan diminati oleh pendengarnya.


Radio jaringan adalah radio yang memiliki stasiun transmisi di beberapa tempat sekaligus, yang dapat menjangkau pendengarnya dalam cakupan siar yang luas. Program siarannya pun dibuat bervariasi, dan disesuaikan dengan segmentasi yang dipilih dan dibidiknya. Program siaran yang dikirim dai studio dapat dipancarteruskan ke beberapa stasiun transmisi di tempat lain melalui jaringan tertentu. Misalnya, melalui STL (Studio to Transmitter Link), microwave link, satelit, fiber optic, atau bahkan melalui saluran berbasis IP seperti ISDN, VPN, xDSL, MPLS. Bahkan dapat jugamelalui jaringan berbasis komunikasi seluler, seperti GPRS, EDGE, UMTS (3G), HSDPA, HSUPA atau kombinasi dari berbagai jaringan tersebut. Program dan waktu siarnya pun dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pendengarnya. Ada program yang disiarkan langsung secara realtime, namun ada pula yang merupakan program taping.

Radio Jaringan di Indonesia


Saat ini, terdapat radio jaringan yang bersiaran di Indonesia. Konsep siaran ini dimotori oleh RRI yang didirikan secara resmi sejak tanggal 11 September 1945, yang saat ini memiliki 52 stasium penyiaran dan stasium penyiaran khusus yang ditujukkan ke luar negeri, yaitu suara Indonesia (Voice of Indonesia). Stasiun radio RRI di daerah, hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam tiga program, yaitu "RRI Programa Daerah" yang melayani segmen masyarakat luas sampai pedesaan, "Programa Kota (RRI Pro II)" yang melayani segmen masyarakat khusus di perkotaan, dan "Programa III (RRI Pro III)" yang menyajikan program berita dan informasi (news channel) kepada masyarakat luas.


RRI di stasiun cabang utama Jakarta memiliki segmentasi program yang lebih lengkap. Memoliki enam programa siaran, yaitu "Programa I" untuk pendengar di provinsi DKI Jakarta usia dewasa, "Programa II" untuk segmen pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, "Programa III" khusus berita dan informasi. Sementara itu, "RRI Programa IV" berisi program kebudayaan, "RRI Programa V" dikhususkan untuk saluran pendidikan, dan "RRI Program VI" berisi program musik klasik dan bahasa asing. Sedangkan "Suara Indonesia" menyelengarakan siaran sendiri, khusus untuk siaran internasional.


Saat ini, RRI menyelenggarakan siaran berjaringnya melalui kombisnasi berbagai saluran distribusi, seperti satelit, fiber optic, dan microwave link bekerjasama dengan PT Telkom dan penyedia infrastruktur lainnya seperti Indosat. Khusus untuk saluran distribusi melalui satelit, RRI menggunakan jasa  satelit Telkom-1 yang mengorbit di 108 derajat Bujur Timur dan menempati transponder tp 23 dengan frekuensi 4130 vertikal. Sementara itu, RRI Pro II FM, disamping melalui satelit Telkom-1, juga dikirim melalui satelit Palapa C-2.


Beberapa radio jaringan lainnya, juga menggunakan satelit sebagai jaringan distribusi utamanya (backbone). Sebut saja, jaringan Trijaya Network yang menempati transponder tp 2H dengan frekuensi 3774 H yang berada di satelit Palapa C-2. Radio jaringan lainnya, seperti Elshinta, Delta FM, FeMale Radio, Kantor Berita Radio Antero (aceh), dan Kantor Berita RAdio 68H, juga menggunakan satelit Palapa C-2 sebagai jaringan distribusinya.


Sementara itu, beberapa radio lainnya, seperti I-Radio, Hard Rock FM, Trax FM yang merupakan group MRA (PT Mugi Rekso Abadi) serta radio Sonara, Ramako, PAS FM, Smart FM, RPK, Mustang, Radio Net Mandiri, dan Kiss FM memilih menggunakan satelit Cakrawala 1 yang mengorbit di 107,7 derajat Bujur Timur, sebagai tempat menyalurkan distribusi siarannya. Satelit ini dikenal sebagai satelit yang digunakan oleh Indovision untuk mengirimkan layanan siaran DTH (Direct to the Home)-nya.


Biasanya radio jaringan memiliki manajemen yang khusus, karena disampimg melayani radio yang merupakan bagian dari group bisnisnya, juga membuka peluang bagi radio lainnya untuk menumpangkan program siarannya melalui jaringan distribusinya. Baik untuk bersiaran nasional, regional maupun lokal. Beberapa diantaranya bahkan merupakan bagian dari jaringan televisi, seperti Trijaya yang merupakan bagian dari MNC (Multi National Corporate) group dan Elshinta, yang merupakan bagian dari Indosiar.


Dalam UU 32/2002 pasal 60 ayat (2) dinyatakan bahwa lembaga penyiaran radio yang ingin bersiaran jaringan, harus bermitra dengan lembaga penyiaran radio lain. Lembaga radio yang sudah memiliki stasiun relay di satu daerah bisa menggunakan stasiun relaynya sampai berdirinya stasiun lokal berjaringan di daeerah tersebut, yang berjaringan dengan lembaga penyiaran tersebut dalam batas waktu sampai akhir 2006, kecuali ada alasan khusus yang ditetapkan oleh KPI bersama pemerintah.


Semua radio siaran saat ini harus memiliki izin siar dari pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah/propinsi. Hal ini terjadi setelah dikeluakannya PP No. 38 Tahun 2007 yang ditandatangani oleh presiden tanggal 9 Juli 2007, tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah propinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota, yang merupakaan PP derivatif dari UU No. 32 Tahun 2004. Dalam PP tersebut, kewenangan pemerintah propinsi untuk mengalokasikan frekuensi radio dicabut. Kewenangan tersebut ditarik kembali ke pemerintah pusat. Hal ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum terhadap carut-marutnya kewenangan pemberian izin siar bagi radio yang beberapa tahun belakangan ini terjadi, yang secara nasional merugikan pelaku bisnis industri siaran radio ini.


Radio Network di Dunia 


Di negara lain seperti Australia, ada jaringan radio yang dikuasai oleh pemerintah seperti ABC (Australian Broadcasting Corporation). Jaringan ini menyediakan layanan radio, televisi, online, dan layanan mobile ke seluruh dan regional Australia bahkan ke mancanegara, termasuk Indonesia melalui The Australia Network dan Radio Australia. Program siarannya dapat menjangkau dunia dengan mengkombinasikan salurn transmisi seperti satelit, terresterial, VPN IP, fiber optic, dan internet. Untuk dapat bersiaran di Indonesia, jaringan ini memanfaatkan satelit Telkom-1 dan Cakrawala 1 untuk mengirimkan distribusi sinyalnya.


ABS-CBN Broadcasting Corporation, (ABS-CBN: Alto Broadcasting System-Cronicle Broadcasting Network) merupakan jaringan multimedia dan entertainment terintegrasi yang dimiliki salah satu konglomerat FIlipina, Lopez Group of Companies. Jaringan siaran radio dan televisi yang dilengkapi dengan produksi program TV dan radio untuk pasar domestik dan internasional ini, merupakan Asia's first commercial television broadcaster yang didirikan pada tanggal 13 Juni 1946. Saat ini, jaringan ini bersiaran di seluruh dunia termasuk di Indonesia.


Salah satu jaringan radio dan TV dari Inggris, The British Broadcasting Corporation, yang dikenal dengan nama BBC, diyakini merupakan jaringan penyiaran terbesar di dunia. Didirikan tanggal 18 Oktober 1922, saat ini dengan karyawan sebanyak 28.500 orang (khusus yang ditempatkan di Inggris), jaringan siaran perusahaan ini mampu menjangkau lebih dari 200 negara di dunia. Siaran radio BBC dikenal menggunakan variasi beberapa panjang gelombang yang berbeda (long-wave AM 148,5 - 283,5 kHz, MW 515 - 1629 kHz, dan SW 3 - 30 MHz), dan dengan kombinasi siaran radio internet mampu menjangkau beberapa tempat di dunia dengan program siaran dalam 33 bahasa yang berbeda. Jaringan transmisinya menggunakan kombinasi beberapa saluran transmisi, seperti satelit, terresterial relay (transmisi FM, AM, dan SW), DRM (Digital Radio Mondiale), IP/Internet, ISDN, dan fiber optic.


Jaringan lainnya adalah WRN (sebelumnya bernama World Radio Network), juga menyediakan layanan siaran radio dan televisi ke seluruh dunia menggunakan satelit (digital dan analog), terresterial relay (transmisi FM, AM, dan SW), DRM, IP/Internet,ISDN, dan fiber optic. Jaringan radio dan TV yang memiliki multi-playout centre di London ini, juga dipercaya oleh radio milik PBB (United Nation Radio) untuk menyiarkan program siarannya ke seluruh dunia. Program siaran milik PBB ini secara umum berisi pesan perdamaian (peace), hak asasi manusia (respect for human rights), persamaan gender, toleransi, ekonomi, dan social development serta penegakan hukum internasional (upholding of international law). Menurut informasi yang diperoleh dari websitenya, radio ini memproduksi sekitar 1.200 program siaran yang berbeda pertahunnya.


Siaran Radio Digital


Walaupun semua radio di Indonesia masih bersiaran analog (AM dan FM), namun dalam hal distribusinya, radio ini sudah menggunakan teknologi digital, yaitu DVB-S (Digital Video Broadcasting-Satellite). Teknologi digital, antara lain karena memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan radio analog konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara sinyal radio lain,sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara satu saluran dengan saluran lainnya. Efesiensi Spectrum Frequency, Network Transmission, Transmission Power dan Consumption Power merupakan keunggulan utamanya. Disamping itu, juga diperolehnya peningkatan kualitas dan stabilitas sinyal sehingga bebas interferensi, derau dan fading. Resolusi audio menjadi lebih tajam dan suara menjadi lebih stabil. Diamping itu, dimungkinkan deteksi dan recovery terhadap gangguan transmisi (error correction) serta peningkatan kompatibilitas berupa signal interoperability dan pengembangan ubiqutous device sebagai pesawat penerimanya.


Diyakini dalam waktu dekat para broadcaster di Indonesia akan berpeluang mengirimkan program siaranna melalui jaringan radio digital. Ada beberapa standar digital radio yang sudah diperkenalkan, yaitu DAB (Digital Audio Broadcasting), DAB+, DRM (Digital Radio Mondiale) yang keduanya merupakan standar dengan mengacu pada teknologi yang berasal dari Eropa. Sedangkan standar lainnya, yaitu DRM+, IBOC (In-Band On-Channel) dari Amerika Serikat dan ISDB-TSB (Integrated Service DIgital Broadcasting - Terresterial Sound Broadcating) merupakan standar radio digital dari Jepang. Menurut studi yang dilakukan, hanya DAB, DAB+, DRM dan DRM+ saja yang cocok digunakan di Indonesia.


IBOC diyakini tidak cocok digunakan karena saat ini, rentang frekuensi antar stasiun radio FM yang dipergunakan di Indonesia adalah 350 kHz. Sementara IBOC mutlak memerlukan rentang frekuensi 400 kHz, agar dapat menumpangkan sinyal digitalnya di kanal FM analognya (In-Band) di upper dan lower band-nya. Sementara ISDB kurang cocok, karena harga pesawat penerimanya yang luar biasa mahal, sangat tidak terjangkau bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Uji coba siaran IBOC pernah dilakukan di Jakarta dan Surabaya (Radio Sangkakala). Sementara uji coba DAB, DAB+ juga pernah dilakukan oleh FRJI (Forum Radio Jaringan Indonesia). 


Berbeda dengan industri TV, dimana migrasi digital merupakan keharusan. Bagi industri radio, siaran radio digital justru merupakan peluang bisnis baru. Hal ini karena dimungkinkannya tambahan siaran baru tanpa harus meninggalkan bisnis siaran radio FM yang saat ini sudah digelutinya. Bahkan dengan teknologi DAB, siaran radio berjaringan menjadi semakin mudah dan murah. Karena secara karakteristik, teknologinya sangat sesuai. Bahkan dimungkinkan siaran dengan pola SFN (Single Frequency Network), dimana dapat digunakan frekuensi yang sama untuk beberapa stasiun transmisi yang berbeda, baik secara lokal, regional, maupun nasional. []







Readmore »»

Aspek Teknis Stasiun TV Lokal

Untuk membangun sebuah stasiun televisi, walaupun kecil dan sederhana harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu : teknis, program, produksi dan SDM. Keempat aspek ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Postingan kali ini hanya membahas tentang aspek teknis, karena aspek teknis merupakan faktor terpenting dalam pembangunan sebuah stasiun televisi. Ayo gan, kita mulai!!!


Perangkat Transmisi


Pemancar televisi, merupakan alat untuk mengubah sinyal video-audio menjadi sinyal RF, terdiri dari modulator dengan driver dan power amplifier. Beroperasi pada band VHF/UHF dengan kisaran daya, untuk TV komunitas max. 40 Watt dan TV lokal swasta max. 5KW.
Accesoris, merupakan alat pendukung pemancar yang terdiri dari : splitter, combiner, power devider, bandpassfilter, rigid line dan beberapa kabel audio-video (insyaAllah akan dibahas pada postingan berikutnya)
Kabel transmisi/Feeder, umumnya berjenis heliax-coaxial dengan impedansi 50 ohm, diameter dan panjangnya tergantung dari besar daya dan channel operasi-tinggi tower.
Antena, umumnya berupa antena panel bertipe dipole/4-dipole dengan polarisasi horisontal. Banyaknya panel antena tergantung dari gain yang diinginkan dan besarnya daya pancar.
Perangkat produksi
Studio, minimal dibutuhkan sebuah studio serbaguna berukuran 6x6m yang dapat dimanfaatkan, baik untuk talk show maupun siaran berita. Pencahayaan min. 800 lux, yang didapat dari lampu halogen, Hi-power LED, atau jajaran lampu neon. Tata lampu harus sedemikian rupa sehingga tidak timbul gost (bayangan)
Kamera, untuk stasiun televisi kecil dapat menggunakan handycam digital MiniDV berjenis 3CCD (Charge Couple Device). Kamera jenis ini, walaupun hanya berstandar home appliance quality, tapi resolusinya cukup bagus apalagi jika lensanya berkualitas. Untuk studio paling tidak dibutuhkan 2 kamera.
Mikrofon, ada berbagai jenis microfon yang dapat digunakan, yaitu : Mikrofon kabel, nirkabel dan jepit (clif on). Selain itu, dapat juga dibedakan dari cara kerja sensornya : condenser (sangat peka, menggunakan batere) dan dinamik (relatif kurang peka, tanpa batere). Kebutuhan mikrofon di studio minimal 3 buah, penambahan objek/narasumber akan menambah jumlah mikrofon.
Audio Mixer, digunakan untuk mencampurkan dan/memilih sinyal audio dari banyak i/p. Untuk stasium TV kecil min. dibutuhkan mixer 8 kanal
Clear Com, alat untuk komunikasi antara produser, kameramen, operator switcher dan Master Control
Speaker, untuk komunikasi narasumber dengan pemirsa (siaran live)
Properti, kebutuhan pendukung produksi, antara lain: stage/level (panggung), backdroop, accesoris, dll
Monitor video, paling tidak dibutuhkan sebuah monitor 21" untuk presenter dan juru kamera
Komputer editing, dilengkapi dengan aplikasi video editing, kartu grafis dan video capture card yang memadai untuk proses pasca produksi.
VTR (Video Tape Recorder), berfungsi untuk merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (istilah yang digunakan untuk merubah rekaman dari kaset pita ke data digital). Format yang digunakan, antara lain : VHS, S-VHS, dan MiniDV.
Perangkat Pengendali (Master Control)


Master Control Room (MCR), ruang tempat pengendali siaran, berukuran 3x4m. Bisa digabung dengan ruang editing.
Komputer server, berfungsi untuk memutar rekaman, menampilkan logo, templete, running text maupun super impose (InsyaAllah untuk lebih detailnya akan dibahas lebih lanjut).
Digital Video Mixer/Switcher, digunakan untuk mencampur 2 buah sinyal video atau memilih salah satu sinyal video untuk di kirim ke pemancar. Untuk stasiun TV kecil, cukup dibutuhkan sebuah switcher saja. i/p video min.2, tapi jika ada 4 i/p akan lebih bagus.
DVD recorder, digunakan untuk merekam program yang disiarkan, karena KPI mensyaratkan bahwa semua program yang disiarkan harus direkam dan disimpan paling tidak selama 1 tahun. Sedangkan 1 keping DVD, dapat merekam hingga 1 jam (kualitas XP), 2 jam (kualitas SP), 4 jam (kualitas LP), 8 jam (kualitas ELP).
Monitor, digunakan untuk memantau keluaran sinyal video dari setiap perangkat yang digunakan (kamera, VTR, dan lain sebagainya) serta memonitor sinyal televisi yang diterima dari pemancar.
Selain perangkat keras, aspek teknis juga menyangkut masalah pengadaan, instalasi, pengelolaan dan penanganan peralatan yang digunakan. Pembangunan aspek teknis secara menyeluruh akan memakan waktu sekitar 1 bulan setelah pengadaan barang.

Readmore »»

Free !!! > 300 Channel Satellite yang Dapat Dilihat Di Indonesia

Program televisi yang banyak, tentu menjadi salah satu daya tarik bagi pemilik parabola apalagi yang free atau tanpa berlangganan. Namun program televisi yang banyak tidak didapatkan begitu saja dengan mudah, karena posisi dan frekuensi yang berbeda-beda dari setiap channel satellite menjadi kendala.
Posisi LNB sangat menentukan untuk mendapatkan kualitas sinyal yang baik, maka dari itu dibutuhkan pointing setelah setting frekuensi dan parameter-parameter yang ada pada receiver parabola yang bisa download di satelite.rar
Selamat menikmati sajian program-program yang berkualitas!!!

Readmore »»

Struktur dan Job Desk Departemen News

Dalam dunia broadcast keberadaan news adalah sesuatu yang mutlak. News berdiri sendiri sebagai sebuah departemen yang terdiri dari :Produser, Administration Support, Programme Director, Asisten Produser, Reporter&Coresponden, News Editor dan Penata Graphis

Struktur Organisasi Dept News

1. Produser
  • Bersama News Director, membuat konsep tayangan untuk pemberitaan (Airlook & Contain)
  • Membentuk dan mengarahkan sudut (angle) pemberitaan yang akan diangkat disesuaikan dengan visi-misi perusahaan
  • Mengelola system operasional di sub-departemen news atau mengkoordinir tugas seluruh crew di sub-departemen news
  • Berdasarkan perkembangan actual dan dalam kondisi force majeur, berhak untuk mengubah penugasan terhadap tim liputan dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan coordinator liputan/PD
  • Memimpin rapat tim redaksi
  • Membangun networking dengan sumber-sumber berita dan media lain
2. Administration Support
  • Mengelola system administrasi
  • Menginventarisir dan bertanggung jawab terhadap peralatan teknis news, termasuk mencatat keluar-masuknya peralatan
  • Menyimpan dokumen-dokumen penting, surat kabar, catalog buku-buku referensi
  • Membuat surat-menyurat kepada pohak intern maupun ekstern
  • Mencatat keluar-masuknya crew lapangan dan lokasi tugasnya
  • Menjaga ketersediaan dan mencatat keluar-masuknya kaset
  • Membuat bookingan secara regular, crew yang akan bertugas pada saat shooting di studio
  • Membantu Program Director mempersiapkan crew yang akan bertugas shooting studio
3. Programme Director
  • Berperan sebagai coordinator liputan bersama tim readaksi, menentukan objek liputan dan crew yang bertugas
  • Memberikan pengarahan kepada reporter dan kameramen tentang materi dan konsep visual seperti apa yang harus didapat di lapangan
  • Membuat rundown news
  • Men-supervisi naskah dan gambar hasil liputan
  • Mengarahkan editor tentang konsep tayangan
  • Menyusun hasil liputan berdasarkan rundown yang telah disusun
  • Memimpin dan mempersiapkan crew pada saat produksi di studio dengan dibantu oleh staf administrasi
  • Berkoordinasi secara intens dengan produser
4. Asisten Produser
  • Membantu menjalankan system operasional news
  • Memonitoring perkembangan berita actual dan menginformasikannya secara intens kepada produser
  • Melakukan reportase jika kondisi memungkinkan
  • Berkoordinasi secara intens dengan reporter/scripwriter menyangkut isi pemberitaan
  • Berkoordinasi dengan Programe Director menyangkut rundown acara
  • Berperan sebagai News Announcer.News Anchor
  • Membuat filling naskah berita yang telah disiarkan
5. Reporter/Coresponden
  • Memantau secara intensif perkembangan berita terkini
  • Mengikuti rapat redaksi, hunting dan melaksanakan eksekusi di lapangan
  • Berperan sebagai pimpinan tim di lapangan
  • Mengumpulakan kontak-kontak dan data yang diperlukan ke data bank yang disimpan staf administrasi
  • Menulis naskah berita dari data sampai naskah jadi termasuk mengisi Voice Over
6. News Editor
  • Berkoordinasi dengan reporter dan kameramen dalam hal script dan visual
  • Menyimpan dan menginventarisir grafis-grafis yang sudah dibuat
  • Mengedit materi hasil liputan termasuk mixing narasi dan ilustrasi musik
  • Bertugas sebagai CG (Character Generator) pada saat shooting studio dilaksanakan
7. Penata Graphis
  • Meng-create grafis yang diperlukan news, seperti set desain 3D (virtual set) dan 2D, OBB(Opening Billboard) dan CBB (Closing Billboard), bumper, template, quote dan running text
  • Membuat grafis yang merupakan order dari departemen marketing bersangkutan dengan sponsor yang terlibat dalam program news untuk ditayangkan di program news, seperti logo sponsor pada credit title, super impose dan running text
Flow of Work Departemen

Readmore »»

Radio Digital

Setelah televisi direncanakan pindah ke siaran digital, kini mulai ada wacana untuk memulai radio digital. Post kali ini, kita akan membahas tentang tetek bengek sistem radio digital. Cekidot!!!

Ada salah satu perbedaan yang mencolok antara televisi dengan radio digital, yaitu : kalau televisi digital seluruhnya akan migrasi dari analog ke digital, sedangkan radio akan diberikan tambahan spektrum baru. Dengan demikian pesawat radio akan memiliki band MW, SW, FM dan Digital

Sistem Radio Digital yang digunakan di Indonesia
Dari tiga sistem siaran digital radio, yaitu: DRM (Digital Radio Mondiale), IBOC (In-Band On-Channel) dan DAB (Digital Audio Broadcast), Indonesia memilih DAB. Pemilihan ini tentu saja didasarkan pada beberapa pertimbangan. Di antaranya, DAB dipilih karena menggunakan spektrum frekuensi baru, yaitu di VHF. Sedangkan, DRM beroperasi di MW, dan IBOC di FM, yang keduanya menjadi hal yang sulit untuk diterapkan di Indonesia. MW dan SW juga memiliki jangkauan siaran yang luas, yang dapat menyalahi UU 32 mengenai penyiaran, dimana sebuah penyiaran swasta jangkauan siarnya dibatasi. Sementara itu, spektrum FM di kebanyakan kota sudah penuh sehingga migrasi tidak dimungkinkan. Dengan alasan tersebut, DAB dianggap pilihan yang tepat.
DAB pun secara teknologi memiliki beberapa keuntungan dibandingkan siaran analog FM. Siaran DAB dapat menggunakan Single Frequency Network sehingga dapat menghindari blank spot yang sering ditemukan pada siaran analog FM.
Dalam aplikasinya, keunggulan DAB lebih banyak dinikmati oleh stasiun radionya dibandingkan pendengarnya. Suara DAB memang tidak jauh beda dari analog FM, hanya saja dalam siaran DAB, selain suara yang stereo, dapat juga disiarkan teks dan grafis sederhana. Misalnya nama lagu, penyanyi atau pesan-pesan antar pendengar.
Kendala
Di Indonesia, VHF digunakan oleh TVRI. Karena itu, pengosongan VHF secara menyeluruh harus menunggu sampai TVRI seluruh Indonesia bermigrasi ke digital yang beroperasi di UHF. Menggunakan DAB yang bekerja pada VHF dengan bandwith 7 MHz per kanal dan dapat menampung 14 siaran radio dalam satu kanal, memang masih memungkinkan untuk dilakukan dengan menggunakan kanal-kanal VHF yang kebetulan tidak digunakan TVRI. Hal ini, akan menghambat dimulainya DAB secara serentak di Indonesia karena mungkin kanal yang dialokasikan untuk DAB di kota tertentu masih digunakan TVRI. Bila kosong diperlukan juga uji coba lapangan agar siaran DAB tidak mengganggu TVRI dan begitu pula sebaliknya.
Indonesia akan menggunakan 4 kanal VHF untuk siaran DAB. Dengan rencana pembagian, 1 kanal siaran radio publik (RRI), 1 kanal radio komunitas, dan 2 kanal radio swasta.
Siaran dan Receiver
Dalam siaran DAB, konsep penyelengaraan siaran mirip dengan DVB-T di televisi. Dimana, satu pemancar DAB dapat menyiarkan 14 siaran DAB, sehingga mengharuskan penggunaan multiplexer. Artinya, 14 stasiun radio harus mengirimkan siarannya ke lokasi multiplexer dan pemancar. Dengan kata lain, 14 siaran radio hanya menggunakan satu paket pemancar dan antena.

Receiver
Banyak negara yabg telah menggunakan DAB, seperti Australia, Singapura dan beberapa negara di Eropa Barat. Namun populasi dari receiver DAB masih rendah, dan ini mengakibatkan harga menjadi relatif tinggi dibanding receiver analog
Yang menjadi perhatian bagi industri penyiaran radio adalah bagaimana caranya, supaya populasi dari receiver dapat tumbuh secara cepat sehingga pendengar siaran radio digital semakin tinggi.

Readmore »»

KOMODITAS PROGRAM TV

1. Produk Artistik
    - Concern/Beauty Concern (Berkepentingan dengan keindahan)
    - To Get Satisfaction (Mendapatkan kepuasan)
    - To meet the sense of appreciation (memenuhi rasa apresiasi)
    - Relatively infinitive improvitation (improvisasi relatif tidak terbatas)
    - Moral of conduct (lebih banyak menyangkut kode moral)
    - Memenuhi syarat penulisan sineatik/videografik
    - Dramatical Speaking (ungkapan ekspresi dramatis)
    - Immitative and Imaginative abstraction (dapat diungkap dan diproses dari imitatif  dan imajinatif)
2. Produk Jurnalistik
    - Time concern (berkepentingan dengan waktu)
    - Mendapatkan kejelasan yang lengkap (to get will informed)
    - To meet the sense of curiosity (memenuhi rasa ingin tahu)
    - Relatively finite improvitation (improvisasi relatif terbatas)
    - Code of ethics (lebih banyak menyangkut kode etik)
    - Effective writing
    - Effective speaking
    - Realistic and factual abstraction (dapat diungkap dan diproses dari realistik dan faktual)
3. Produk Combine (Artistik dan Jurnalistik)


Readmore »»

GARUDA TV (GTV)

Televisi asli Indonesia ini awal mula bersiaran lewat Cable TV System di Belanda, tapi saya lihat kemarin di Bandung sudah menayangkan color bar memakai system teresterial broadcast di kanal 24. Artinya persaingan televisi akan semakin ketat terutama dari content programnya. Terus apa saja sih yang di tawarkan oleh televisi ini untuk memuaskan pemirsanya. Yuk kita simak uraiannya!!!
Menurut website resminya, awalnya televisi ini ingin menjadi televisi pertama Indonesia yang eksis di Eropa, apalagi dengan membludaknya orang Indonesia di Belanda yang ingin mendapatkan informasi perkembangan yang terjadi di negrinya. Menurut data Biro Pusat Statistic (CBS) saat ini terdapat lebih dari 1 juta orang Belanda dengan latar belakang Asia yang tinggal dan bekerja di Belanda. Lebih dari 10% dari kelompok ini tiba di Belanda sebelum ia berusia 6 tahun.

Walaupun dulu kita dijajah, 40% orang Belanda memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Indonesia. Perdagangan antara kedua negara tahun lalu meningkat menjadi $ 2.272.000, hampir dua kali lipat dari 1.294.000 pada tahun 2003. Belanda juga merupakan salah satu investor asing terbesar di Indonesia, kerjasama sosial budaya antara kedua negarapun terus berkembang. Inilah yang menjadi alasan utama berdirinya TV ini.

Dari sisi program, GTV menekankan pada hiburan, berita dan informasi dari kepulauan Indonesia yang besar. Informasi tentang perkembangan politik, ekonomi dan sosial di Indonesia akan sangat penting bagi posisi GTV.

Sejak Januari 2006 GTV, bersiaran untuk pelanggan dari operator kabel utama Belanda Casema, UPC dan Multikabel. Programnya bervariasi dari mulai film, berita dan informasi, dokumenter, musik, gaya hidup dan olahraga di Indonesia dan negara-negara tetangga. Setelah peluncuran TV ini, diarahkan lebih dari 120 jam siaran dokumenter dan gaya hidup di jantung sumber identitas Indonesia.

Tujuan Garuda TV unik, "Indonesia untuk membawa hati Belanda. GTV bertindak sebagai jembatan antara Belanda dan Indonesia, dan memisahkan kebenaran dari fiksi. Garuda TV menawarkan pertukaran, kepentingan bersama, on-air serta peluang iklan online di bidang multidimensi sebagai seni dan budaya, gaya hidup, perjalanan, dokumenter, film, musik dan makanan.

Nih gan, program detailnya :

1. Hiburan : Avonturier Uitdagingen : Ngowboy, Berbincang Jalan, B’Gaul, Idolen : Ala Idola, Maniac Van Video Spellejes : GaX, My Hobby
2. Komedi : Satu Kakak 7 Ponakan, Norak Tapi Beken, Bajaj Bajuri
3. Komedi Drama : Jalan Jaksa, Kecil-Kecil Jadi Manten, Cintaku Di Rumah Susun, Julia Anak Gedongan, Sok Kenal Sok Deket
4. Kuliner : Mutiara Khatulistiwa
5. Dokumenter : Bali Natuur : Jagad Bali, De Rijkdom van Indonesische Wateren, Discover Indonesia, Documentaire over Ambon, Expedition
Indonesische Mozaik, Kelana Nusantara, Key of Success, Mutiara Nusantara, Oasis, Periscope, Permata Tangguh, Potret, Sketsa Jakarta, Sketsa Nusantara, Speciaal van Batavia : Lenggak-Lenggok Jakarta, Tapak Indonesia, Teropong, Jalan-Jalan Selebriti, Telaah, X-Sen
6. Drama : Juragan Lenong, Keluarga Cemara, Kawin Gantung, Istri Pilihan, Nyonya-Nyonya Sosialita, Air Mata Ibu, Jelita & Juwita, Mencintaimu, Kupu-Kupu Kertas, Tiga Orang Perempuan, Melati, Perawan Desa, Dua Hati Menyatu, Pelangi Harapan, Janjiku, Setetes Embun, Dewi Fortuna, Terajana, Wah Cantiknya
7. Drama Ethnic : Borobudur, Brama Kumbara's troon
8. Drama Series : Shakila, Wong Cilik
9. Edukatif : Stadshoek, Wist Je Dat
10. Entertainment : Komunitas Kita, My World
11. Ethnic : Wayang Kulit
12. Fashion : Gaya, Gaya Q
13. Game Show : Go Go Gasing
14. Het leven van beroemde personen : My Life
15. Hobi : Autogenic, Knutselen : Modis
16. Infotainment : Lens (Star Exclusive) – Bekend, Star & Friends, Stars Of Asia
17. Kinder Drama : Een Verhaal uit Het Sprookjesland : Nirmala, Kinder Verhalen : Bidadari, Adi dan Ayah, Iedereen Houdt Van Chika
18. Kookprograma : Koken & Reizen : Escapade With Rudy
19. Life Style : Beauty & Style, B'Gaul, Healthy Life, Di Balik Gaya
20. Movies Drama : From GTV with Love : Di Tepi Kerinduan, Indonesische Mega Movie
21. Musik : GTV Clips, Indie, Muziek, Indonesische Pop Muziek, Kerontjong, Lagu-Lagu Hawaian, Mega Band, SIGROMILAZ, Partitu
22. Misteri : Mysterie: De Haarspeld Van de Godin Van Zuidree (Nyi Roro Kidul), Occultisme
23. Reizen : Archipelago
24. Vrouwen Wereld : My Style (Gaya Wanita Uptown)

Kalau mau lihat videonya di sini

Readmore »»